Menjadi seorang desain grafis tentunya tidak harus memiliki latar belakang pendidikan Desain Grafis dan multimedia atau pendidikan sejenisnya.
Bisa saja seorang desain grafis
berasal dari orang yang tidak mempunyai latar belakang itu, tapi mau menekuni
dengan serius menganai apa itu desain grafis.
Tentunya ketika seseorang ingin
belajar lebih dalam dengan suatu ilmu pastinya harus tau terlebih dahulu dengan
apa yang ingin dipelajarinya, sepertihalnya desain grafis ini, seseorang bisa
mendalaminya tanpa harus belajar atau mengenyam pendidikan desain grafis,
meskipun terdapat value yang berbeda,
tetapi banyak desain grafis otodidak lebih mahir dari pada yang memiliki latar belakang pendidikan
desian.
Namun, mungkin banyak yang bingung bagaimana cara menjadi desain grafis itu sendiri, sementara sebenarnya desain grafis itu adalah ilmu yang cukup seru untuk di jalani dan di pelajari, karena cukup mudah di fahami, dan tentunya banyak yang berbagi menganai ilmu desain grafis ini.
Baca Juga : Desain Grafis di Kota Medan
Tentu dengan tekat dan niat yang
kuat, seseorang bisa menjadi mahir dalam hal ini, seperti apa sih yang harus
diketahui seseorang untuk bisa menjadi seorang desain grafis otodidak? Apa saja
yang harus di tanamkan? Untuk itu mari kita ulas bersama.
1. Niat
Niat adalah
kunci utama dalam menjalani segala pekerjaan, semakin kuat niat kita dalam
menjalankan suatu pekerjaan itu semakin senang kita untuk menjalaninya, karena
pada dasarnya semua itu membutuhkan niat untuk menarik atau menjadi sebuah trigger dalam menjalankan sesuatu
pekerjaan.
Menjadi seorang desain grafis tentu harus besar niatnya, kalau tidak niat tersebut akan perlahan-lahan hilang dan hanya tertinggal rasa malas saja yang menghantui, semakain kehilangan niat, semakin hilang semangat dalam menjalani suatu pekerjaan meskipun pekerjaan itu sangat disenangi.
Tentunya, tanyakan kembali mengenai niat ini, apakah kamu ingin menjadi seorang desain grafis yang profesional, atau hanya sekedar menjadi seorang desain grafis, karena niat yang setengah-setengah akan menjadikan kamu menjadi orang yang setengah-setengah juga.
2. Referensi
Referensi
sangat penting dalam menjalani desain grafis, ibarat referensi ini adalah guru
yang menjadi contoh baik atau buruknya karya yang akan kita buat nantinya.
Meskipun nanti sudah menjadi desain grafis yang handal, tentunya harus memiliki referensi juga untuk menjadikan sebagai desain grafis yang handal dan tentu karena adanya referensi ini akan meningkatkan kemampuan desain, dan ide yang akan terus berkembang.
Semakin banyak referensi yang dicoba, semakin mahir untuk membuat sesuatu yang bisa saja menjadi sebuah mahakarya desain yang baru.
3. Tutorial
Lupakan
masalah tutorial, buat desain baru dengan referensi dan Stop untuk mencari buku
tutorial dan menonton tutorial secara berjam-jam tanpa henti.
Tutorial tentunya dibuat sangat menarik dan tentunya kaya akan informasi, tetapi tutorial ini ibarat pedang bermata dua, yang dimana kamu bisa menjadi lebih baik, atau bahkan sebaliknya, tutorial dikemas dangan bahasa yang baik dan konten yang menarik, tetapi ini tidak baik.
Tutorial tidak baik, karena kita akan melupakan action atau bertindak dari pada kita mencoba, karena terlalu asiknya menonton tutorial kita mengangapnya itu sebagai film atau kalau di buku itu sebuah bacaan. Tapi kita sementara hanya membaca tanpa mengerjakannya.
Carilah tutorial yang memang suatu tools desain grafis atau software desain grafis itu yang tidak kamu ketahui, lalu kerjakan lagi desain yang ingin kamu kerjakan dan selaikan. Intinya liahatlah tutorial seperlunya kamu, dan jika kamu sudah mengetahuinya, segera tinggalkan.
4. Konsep
Ketika kamu
pertama kali ingin mencoba belajar desain grafis cobalah dengan konsep yang
sudah kamu cari dengan referensi yang ada, jika belum menguasai software pengelola desain grafis,
cobalah untuk menggambar di kertas agar ketika kamu belajar menggunakan sofrware tersebut tidak kehilangan apa
yang ingin di desain dan ingin dibuat.
Usahakan konsep dengan sejalas mungkin, karena konsep ini merupakan hal yang sangat membantu dalam proses pembelajaran dasar sebuah desain.
5. Jenuh
Dalam dunia
desain grafis itu tidak selalu namanya senang, tetapi juga banyak jenuhnya,
seorang desain grafis yang hari ini terlihat biasa saja, dalam kesehariannya
mungkin sudah melewati rasa jenuh yang cukup banyak hingga dia bisa sampai
dititik yang sedang terlihat sekarang.
Perlu latihan terus-menerus serta perjuangan dan mungkin juga pengorbanan yang mungkin dilakukan dalam belajar menjadi seorang desian grafis, dan dari sini mulailah untuk berteman dengan rasa jenuh dan bosan, sehingga rasa jenuh itu perlahan menjadi hilang dengan sendirinya.
No comments:
Post a Comment